BOTIA BADUT SI CANTIK YANG MULAI MENGHILANG



BOTIA BADUT
SI CANTIK YANG MULAI MENGHILANG




Botia badut atau ikan hias yang masuk dalam suku Cobtidae adalah jenis ikan hias endemik Kalimantan. Selain dapat ditemukan di perairan rawa Kalsel, juga bisa ditemukan di perairan Kalteng.
Ikan Botia berbeda dengan ikan dara menginang. Dalam penampakannya dua ikan ini memang mirip, namun sebenarnya dua spesies ikan hias yang berbeda.
Jika tidak terus dibudidayakan ikan Botia bisa saja nasibnya sama dengan ikan Tapah yang kini hanya menjadi legenda masyarakat Kalteng di perairan Barito.

Kalimantan memiliki ikan Botia jenis Badut (Chromobotia macrachanthus). Jenis lain ada Botia Mynmar (Botia kubotai), Botia India (Botia lahachata), Botia Macan (Synrossus hymenophysa) dan Botia Morleti (Yasuhikotakia morleti). Botia jenis macan selain di Kalimantan juga bisa ditemukan di Sumatera. Namun Botia Badut khas Kalimantan adalah yang paling menarik di antara semua spesies Botia.

                                     “Coraknya belang kuning dan hitam, cantik sekali"


Kelangkaan Ikan Botia dibenarkan Fathur Rahmani, Kabid Pengendalian SDKP Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel. Saat ini, terlebih musim kemarau ikan Botia tak bisa ditemukan di perairan maupun di tempat pedagang ikan hias.

Saat musim hujan ikan ini ditangkap untuk diperjualbelikan oleh masyarakat, akibatnya ikan ini di musim kemarau hilang di habitatnya dan dipasaran. “Tidak bisa ditemukan di musim sekarang, tapi mungkin musim hujan sudah ada lagi,” ujarnya.
Ikan ini menjadi favorit masyarakat luar Kalimantan, padahal di Kalimantan khususnya Kalsel jenis ikan ini sudah termasuk ikan hias langka. Namun banyak warga Banua tidak memavoritkan ikan hias ini.
Jumlah populasi ikan ini masih sulit terdeteksi di alam. Budidaya ikan ini juga masih belum diketahui.


Saat kemarau, ikan Botia akan sulit mendapatkan habitatnya. Sungai-sungai rawa menjadi kering dan membuat ikan menghilang. Sementara untuk hidup di sungai juga sulit karena pencemaran air sungai.
Khusus ikan Botia di Kalsel masih terdeteksi berada di perairan liar irigasi Riam Kanan. Itupun sulit didapati.
“Itu menjadi tanggung jawab kami di dinas, dari itu kami memberikan imbauan agar dilarang menangkap anak ikan,” ujarnya.


Ikan hias berbeda dengan ikan konsumsi. Hanya para pecinta ikan hias atau hobi ikan hias yang mengetahui kelangkaan ikan jenis ini. Saat ini pecinta ikan hias di Kalsel masih kalah dengan pecinta ikan hias luar pulau Kalimantan, akibatnya jenis-jenis ikan hias endemik Kalsel maupun endemik Kalimantan masih belum banyak diketahui oleh masyarakat



MG.Rahmadin

Manckamp.blogspot.com