JAHE DAN MANFAAT


JAHE DAN NILAI KEGUNAAN


Jahe


JAHE(Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe disebabkan oleh senyawa keton bernama zingeron.

Jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh.

Suku Bangsa Austronesia menggunakan jahe sebagai bahan-bahan masakan dan juga sebagai penghangat tubuh dalam ritual kelahiran yang disebut dengan nama "benkidu". Ritual ini merupakan ritual penghangatan ibu dan bayi baru saja dilahirkan di dalam sebuah ruangan disebut dengan nama "bilik" dengan paparan api dan pemberian jahe sebagai penghangat selama sebulan atau 41 hari. Bagi penutur bahasa proto oseanik, jahe digunakan di dalam ritual sihir.

Jahe pertama kali ditulis di dalam buku Analek Konfusius yang ditulis oleh Kong Hu Cu pada tahun 557–479 SM dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah mengonsumsi makanan tanpa jahe di dalamnya,

Terkenal karena aromanya yang khas, rempah ini dijadikan bahan masakan sekaligus pengobatan alternatif di Cina, India, hingga Timur Tengah.

Manfaat tanaman rempah ini dilihat dari berbagai zat gizi yang terkandung di dalamnya.

Berdasarkan situs Panganku yang dikelola oleh Kemenkes RI, 100 gram jahe mengandung zat gizi sebagai berikut.

• Kalori: 4,8

• Karbohidrat: 1,07 gram

• Serat: 0,12 gram

• Protein: 0,11 gram

• Lemak: 0,05 gram

• Gula: 0,1 gram

• Air: 55.0 gram

• Energi : 51 kkal.

• Protein: 1,5 gram

• Kalsium: 21 milligram (mg).

• Fosfor: 39 mg.

• Besi: 1,6 mg.

• Natrium: 12 mg.

• Kalium: 441,7 mg.

• Tembaga: 0,48 mg.

• Karoten Total: 9 mikrogram (mcg).

• Seng: 0,7 mg.

• Thiamin (Vitamin B1) : 0,02 mg.

• Riboflavin (Vitamin B2): 0,17 mg.

• Niasin (Vitamin B3): 3,3 mg.

• Vitamin C: 4 mg.



MANFAAT JAHE BAGI TUBUH :

Sudah banyak riset yang meneliti manfaat dari tanaman rimpang ini. Beberapa di antaranya masih memiliki kekurangan sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut

1. Mengurangi mual

Ada banyak makanan dan minuman yang menggunakan rempah ini sebagai salah satu bahannya. Sebut saja rebusan air jahe, wedang jahe, teh jahe, permen jahe, atau sup ayam jahe.

Deretan makanan dan minuman ini paling direkomendasikan ketika Anda sedang kondisi tertentu yang rentan sekali mengalami mual dan muntah, seperti sakit, hamil, atau bepergian naik mobil.

Studi pada jurnal Integrative medicine insights melaporkan konsumsi jahe bisa mencegah sekaligus mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil dan orang yang mengalami efek samping akibat pengobatan kemoterapi

Setelah diamati, potensi jahe ini berasal dari aktivitas rempah yang meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran cerna dan memblokir reseptor serotonin di lapisan urus.

Mekanisme ini membantu menenangkan saraf yang memicu refleks muntah.

2.Membantu melawan infeksi

Jahe mengandung gingerol, shogaol, dan paradol. Semuanya adalah senyawa aktif yang memiliki sifat antibakteri.

Itu artinya, senyawa aktif ini bisa membantu tubuh melawan bakteri yang menginfeksi.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Phytotherapy Research menunjukkan ekstrak jahe efektif melawan bakteri mulut yang menyebabkan gingivitis dan periodontitis.

Penyakit ini terjadi akibat plak yang menumpuk dan mengundang bakteri untuk berkembang. Akhirnya, jumlah bakteri semakin banyak dan infeksi bisa terjadi.

Sementara, periodontitis adalah infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang menopang gigi.

3. Menurunkan BB / Diet

Studi pada hewan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition melaporkan konsumsi air dan ekstrak jahe membantu mengurangi berat badan.

Kemudian, studi lain juga menunjukkan efek penurunan berat badan pada wanita yang mengonsumsi 2 gram bubuk rempah ini selama 12 minggu.

Penurunan berat badan ini membantu seseorang untuk mencegah obesitas sekaligus mempertahankan berat badan idealnya

Manfaatnya diketahui berasal dari mekanisme rempah ini pada tubuh, yakni meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.

4. Meringankan gejala osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan salah jenis arthritis, yakni peradangan pada sendi. Seseorang yang mengidap penyakit ini sering kali mengalami nyeri sendi dan sendi kaku

Rasa sakitnya bisa mengganggu aktivitas, bahkan pada beberapa kasus parah bisa menyebabkan kelumpuhan.

Rasa nyerinya ternyata bisa berkurang pada beberapa pengidap osteoartritis lutut menurut studi pada jurnal Osteoarthritis and Cartilage, dengan mengonsumsi 500 mg air jahe setiap hari selama 3 hingga 12 minggu.

Efek yang sama juga terlihat pada kombinasi rempah ini dengan damar wangi, kayu manis, dan minyak wijen yang dioleskan ke kulit.

5. Menjaga kestabilan kadar gula darah

Konsumsi rempah ini juga bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu tubuh memetabolisme glukosa”, ujar Candace O’Neill, seorang ahli diet pada tim Cleveland Clinic.

Di samping itu, senyawa gingerol juga mendorong otot untuk menyerap glukosa sehingga membuat tubuh tidak perlu memproduksi insulin ekstra.

Normalnya, insulin diproduksi tubuh untuk mengatur gula darah agar tidak tinggi kadarnya.

Akan tetapi, pengidap diabetes tipe 2 sering kali tidak menghasilkan insulin yang cukup. Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah.

Nah, efek jahe pada gula darah tentu sangat bermanfaat bagi pengidap diabetes

6. Mengurangi keparahan PMS

Masih dengan khasiatnya dalam mengurangi rasa nyeri. Efeknya ini juga memberikan pengaruh pada wanita yang sedang PMS, yakni sindrom pramenstruasi.

Saat PMS terjadi, rasa nyeri yang dirasakan jauh lebih hebat sehingga bisa mengganggu aktivitas harian.

Studi yang diterbitkan pada jurnal The Journal of Alternative and Complementary Medicine membagi beberapa kelompok wanita untuk minum obat pereda nyeri dan mengonsumsi bubuk jahe sebanyak 250 mg

Hasilnya, menunjukkan konsumsi bubuk rempah dapat mengurangi rasa nyeri sama efektifnya dengan obat ibuprofen dan asam mefenamat.

7. Menurunkan kadar kolesterol

Konsumsi jahe dapat menurunkan kadar kolesterol. Memang tubuh membutuhkan kolesterol, tapi tidak dalam jumlah yang banyak.

Jika terlalu banyak, kadar kolesterol tinggi bisa terjadi dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berdasarkan penelitian pada Clinical & Medical Biochemistry pengidap kadar kolesterol tinggi diminta untuk mengonsumsi 5 gram bubuk jahe setiap harinya selama 3 bulan.

Hasilnya, menunjukkan penurunan kadar kolesterol jahat sebanyak 17,4 persen dalam masa percobaan.

Untuk mendapatkan manfaat yang sudah disebutkan di atas, Anda bisa menambahkan rempah ini ke dalam menu makanan dengan cara berikut ini.

• Minum teh rebusan rempah ini dua sampai tiga kali sehari untuk membantu memperlancar sistem pencernaan Anda.

• Jika Anda tidak suka mengunyah mentah-mentah, sebagai alternatif Anda bisa mencampurkan sedikit parutannya dengan sari lemon dan garam. Kemudian, makanlah sejumput campuran tersebut sebelum makan.

• Tambahkan makanan Anda dengan rempah satu ini sesering mungkin, terutama dalam meracik masakan.

• Minum dua sampai tiga kali sehari perasan air rempah ini yang sudah dicampur madu secukupnya.

Dari semua cara di atas, menyajikan rempah ini menjadi secangkir teh hangat merupakan langkah paling mudah.

Efek samping konsumsi jahe yang perlu diperhatikan


Saat memilih jahe terutama jika ingin Anda gunakan untuk pengobatan tradisional, Anda dapat memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh, halus, dan tidak berjamur.

Namun, jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih bubuk jahe yang masih murni.

Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung tambahan gula.

Simpan bumbu dapur ini dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.

Memang manfaat dari jahe sangat melimpah, tapi bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya secara berlebihan.

Batasannya adalah 4 gram per hari, tidak boleh lebih. Jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan, sakit perut, perut kembung terasa panas, hingga mulas dan diare bisa terjadi.

Di samping itu, konsumsi rempah ini bersamaan dengan obat pengencer darah dapat menimbulkan interaksi obat yang berbahaya.

Oleh karena itu, baiknya konsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menambahkan rempah-rempah ini secara rutin dalam menu makan.

Begitu juga dengan ibu hamil yang ingin mengonsumsi jahe perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya.



MG.RAHMADIN